Target 1.100 Kampung: Progres Dan Tantangan Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih

Selasa, 09 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Aqeela Inara
Program prioritas nasional ini menunjukkan perkembangan fisik yang signifikan dengan melibatkan proses seleksi ketat untuk memastikan keberlanjutan dan dampak yang optimal.

Jakarta - Program strategis nasional Kampung Nelayan Merah Putih menunjukkan progres yang menggembirakan. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa hingga akhir November 2025, pembangunan fisik program tersebut telah mencapai 45 persen. Capaian ini merupakan langkah penting menuju target besar pemerintah, yaitu membangun sebanyak 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh Indonesia.

Program yang merupakan arahan langsung Presiden Prabowo ini dirancang untuk mengubah wajah desa pesisir dan kampung budidaya tradisional menjadi kawasan yang produktif dan terintegrasi. Pada tahap awal di tahun 2025, KKP menargetkan pembangunan 100 kampung terlebih dahulu. Proses pemilihan lokasinya dilakukan secara transparan dan ketat melalui pengajuan proposal dari pemerintah daerah.

Kriteria seleksi menjadi kunci untuk memastikan program tepat sasaran dan berkelanjutan. Beberapa persyaratan utama antara lain: mayoritas penduduk (lebih dari 80%) berprofesi sebagai nelayan atau pembudidaya ikan, ketersediaan lahan clean and clear seluas minimal satu hektare untuk pembangunan fasilitas, serta memiliki potensi sumber daya ikan, budidaya, atau wisata bahari yang dapat dikembangkan. Kriteria ini menjamin bahwa infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan oleh komunitas yang memang bergantung pada sektor perikanan.

Antusiasme daerah terhadap program ini sangat tinggi. Berbagai pemerintah daerah aktif mengajukan lokasi potensial mereka. Sebagai contoh, pada tahun 2025, Provinsi Kalimantan Tengah berhasil mengamankan satu alokasi di Desa Tanjung Putri, Kabupaten Kotawaringin Barat. Sementara itu, Kabupaten Belitung Timur terpilih sebagai salah satu dari 35 lokasi tahap II dan akan membangun kampung nelayan di Kawasan Minapolitan Desa Baru. Kota Pariaman juga telah menyampaikan usulan pembangunannya kepada Menteri Trenggono.

Dukungan dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) semakin memperkuat ekosistem program. Dalam pertemuan dengan Menteri Trenggono, Menteri Yandri Susanto menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi menyukseskan program ini, karena sejalan dengan program Desa Tematik yang ia jalankan. Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur perikanan oleh KKP didukung oleh penguatan kelembagaan dan masyarakat desa oleh Kemendes PDT.

Pembangunan di setiap lokasi mencakup fasilitas-fasilitas penunjang produktivitas yang komprehensif. Rencananya, akan dibangun dermaga, gudang beku (cold storage), balai pelatihan, pabrik es, sentra kuliner, hingga tempat pelelangan ikan (TPI) yang dilengkapi dengan sistem drainase dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Fasilitas ini ditujukan untuk menciptakan rantai nilai perikanan yang efisien dari pelabuhan hingga ke pasar.

Dengan progres 45% yang telah dicapai, pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan menuju target jangka panjang. Kolaborasi antara KKP, Kemendes PDT, pemerintah daerah, dan tentunya masyarakat nelayan sendiri menjadi faktor penentu keberhasilan. Program Kampung Nelayan Merah Putih diharapkan tidak hanya menjadi simbol modernisasi, tetapi benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan, produktivitas, dan ketahanan pangan masyarakat pesisir Indonesia.

(Aqeela Inara)

Baca Juga: Investasi Pendidikan Dan Kesehatan: Kiprah PT Vale Untuk Masa Depan Luwu Timur
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.