Memahami Kategori Desil 1-10 Dan Pengaruhnya Terhadap Jenis Bansos

Jumat, 05 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Chairil Khalis
Desil 1-4 berhak dapat PKH dan BLT, desil 1-5 dapat BPNT dan PBI-JK. Pahami arti setiap tingkat desil untuk mengetahui jenis bantuan sosial yang sesuai dengan kategori keluarga Anda.

Jakarta - Dalam percakapan seputar bantuan sosial, istilah "desil" sering kali disederhanakan hanya sebagai "miskin" atau "tidak miskin". Padahal, sistem desil dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) jauh lebih granular, membagi masyarakat ke dalam 10 tingkat kesejahteraan yang berbeda. Pemahaman yang mendalam terhadap arti setiap desil, dari 1 hingga 10, sangat penting karena secara langsung menentukan jenis dan prioritas bantuan sosial yang dapat diakses sebuah keluarga. Artikel ini akan mengupas tuntas kategori-kategori tersebut dan kaitannya dengan program bansos.

Desil 1 merupakan kategori yang paling prioritas, menempatkan 10 persen populasi dengan kondisi ekonomi terendah, sering disebut sebagai kelompok "sangat miskin" atau "miskin ekstrem". Di atasnya, desil 2 dikategorikan sebagai "miskin", dan desil 3 sebagai "hampir miskin". Kelompok desil 4 menggambarkan keluarga yang "rentan miskin", yaitu mereka yang kondisi ekonominya sangat rapuh dan mudah jatuh ke dalam kemiskinan jika terjadi guncangan. Kelima desil pertama inilah yang menjadi fokus utama program bansos.

Desil 5 menandai titik transisi, sering dideskripsikan sebagai "pas-pasan", "menengah bawah yang stabil", atau "mendekati kelas menengah". Kelompok ini dianggap telah memiliki sedikit ketahanan ekonomi namun masih rentan. Sementara itu, desil 6 hingga 10 sudah masuk dalam kategori masyarakat menengah ke atas. Rinciannya adalah desil 6 (menengah), desil 7 (menengah atas), desil 8 (mapan), desil 9 (kaya), dan desil 10 (sangat kaya). Kelompok ini bukan prioritas penerima bansos dari Kemensos.

Berdasarkan pembagian tersebut, pemerintah menetapkan aturan yang jelas. Keluarga dalam desil 1 hingga 4 merupakan sasaran inti untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan berbagai bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Mereka dianggap paling membutuhkan intervensi sosial berkelanjutan. Cakupan untuk Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT/Program Sembako) dan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) diperluas hingga mencakup desil 5. Ini mengakui bahwa kelompok "pas-pasan" pun masih membutuhkan dukungan pangan dan kesehatan.

Untuk mengetahui secara persis desil mana yang menjadi kategori keluarga, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi "Cek Bansos". Setelah melakukan registrasi dan login, informasi lengkap termasuk "Peringkat Kesejahteraan Keluarga" atau desil dapat dilihat pada menu "Profil". Situs web cekbansos.kemensos.go.id juga dapat digunakan, di mana status penerimaan bansos yang muncul mengindikasikan desil sesuai dengan aturan yang berlaku.

Penting untuk ditekankan bahwa meskipun seorang warga secara ekonomi termasuk dalam desil 1-5, status pekerjaan dapat menjadi faktor diskualifikasi. Jika penerima atau anggota keluarganya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, pejabat negara, atau pegawai BUMN/BUMD, maka mereka dinyatakan tidak layak menerima bansos. Aturan ini menegaskan bahwa bansos diperuntukkan bagi warga sipil biasa yang tidak memiliki akses pada jaminan sosial dari negara sebagai pegawai.

Dengan memahami spektrum desil yang lengkap ini, diharapkan masyarakat dapat menempatkan diri secara lebih objektif dan memahami alasan di balik kebijakan penyaluran bansos. Pengetahuan ini juga mendorong transparansi, karena setiap warga dapat menelusuri dasar pengambilan keputusan mengenai haknya atas program-program perlindungan sosial yang diselenggarakan pemerintah.

(Chairil Khalis)

Baca Juga: Banjir Bandang Sumut: KLHK Singgung Kemungkinan Kayu Dari Tumpukan Lama
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.