Pascakerusakan Akibat Angin Kencang, PLN Aceh Sampaikan Maaf Dan Fokus Pulihkan Listrik

Rabu, 10 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Chairil Khalis
Seluruh jajaran di UIW Aceh bekerja keras menormalisasi listrik dengan mengutamakan lokasi-lokasi strategis dan berkoordinasi dengan stakeholder lokal.

Langsa - Pimpinan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan di wilayah kerjanya atas pemadaman listrik yang terjadi akibat bencana angin kencang. Permohonan maaf ini disertai dengan penjelasan bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan total pasokan listrik dengan mengoptimalkan semua sumber daya yang tersedia di daerah. Kejadian alam ini telah menjadi ujian berat bagi operasional kelistrikan di wilayah tersebut.

Angin kencang dengan intensitas luar biasa menyebabkan gangguan yang tidak biasa, merobohkan jaringan listrik di lintasan yang panjang. Hal ini membuat sistem proteksi bekerja dan memutuskan pasokan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Tim teknis PLN dengan cepat melakukan patroli dan identifikasi untuk memetakan seluruh titik kerusakan sebelum memulai proses perbaikan secara sistematis.

Fokus pemulihan diarahkan pada dua kluster utama: perbaikan jaringan tegangan menengah yang menjadi urat nadi distribusi dan perbaikan jaringan tegangan rendah yang langsung terhubung ke pelanggan. Dengan strategi ini, diharapkan pemulihan dapat dilakukan secara bertahap namun menyeluruh. Prioritas juga diberikan untuk memulihkan listrik di pusat-pusat pengungsian jika ada, guna mendukung kenyamanan pengungsi korban bencana.

Koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, dan Polri dilakukan untuk mengamankan lokasi dan memastikan keamanan material serta peralatan yang digunakan di lapangan. Dalam situasi pascabencana, keamanan aset sering menjadi tantangan tambahan. Sinergi ini terbukti efektif memperlancar mobilitas tim dan mempercepat waktu perbaikan di beberapa titik.

Penyampaian maaf dari manajemen UIW Aceh adalah wujud dari tanggung jawab moral sebagai bagian dari masyarakat Aceh itu sendiri. Para pegawai PLN yang juga merupakan warga Aceh merasakan langsung dampak dari gangguan ini, sehingga motivasi untuk memperbaiki kondisi sangatlah kuat. Semangat kebersamaan ini yang mendorong mereka bekerja melebihi jam normal untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Ke depan, manajemen UIW Aceh berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sistem monitoring cuaca dan early warning system internal. Harapannya, dengan informasi cuaca yang lebih akurat dan cepat, langkah-langkah antisipatif seperti penurunan tegangan pre-emptive atau pemadaman terkontrol dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan infrastruktur yang lebih masif.

PLN UIW Aceh juga akan mengevaluasi program pemeliharaan rutin jaringan, khususnya di daerah yang rawan terhadap angin kencang. Pemangkasan pohon yang berisiko menyentuh jaringan akan diintensifkan dan dilakukan lebih periodik. Upaya-upaya preventif semacam ini dinilai lebih ekonomis dan mengurangi risiko gangguan dibandingkan hanya melakukan perbaikan setelah kerusakan terjadi.

Pada akhirnya, hubungan antara PLN dan masyarakat Aceh diharapkan bisa semakin erat dan penuh pengertian. Perusahaan berjanji untuk terus mendengarkan aspirasi pelanggan dan menjadikan setiap gangguan sebagai momentum perbaikan. Normalisasi listrik di seluruh penjuru Aceh adalah target yang harus dicapai bersama dengan semangat pantang menyerah.

(Chairil Khalis)

Baca Juga: Banjir Bandang Sumut: KLHK Singgung Kemungkinan Kayu Dari Tumpukan Lama
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.